Ribuan Mahasiswa Gabungan Beri Tujuh Poin Petisi ke Gubernur dan Kapolda Riau

Ribuan Mahasiswa Gabungan Beri Tujuh Poin Petisi ke Gubernur dan Kapolda Riau
Ribuan mahasiswa kembali geruduk Kantor Gubernur.(celotehriau.com/yw) Riau

CELOTEH RIAU.COM---Aksi gabungan mahasiswa terdiri dari 23 Kampus di Provinsi Riau, berlangsung damai di kantor Gubernur Riau, Kamis (3/10/2019) sore. 

Walau sempat lama melakukan orasi di depan kantor Gubernur Riau, akhirnya menjelang maghrib Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi dan Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi bersedia menemui masa aksi. 

Ada tujuh petisi atau tuntutan dari mahasiswa, diantaranya pertama meminta cabut Izin Korporasi dan tuntaskan kasus karhutla Riau, sehingga tahun 2019 merupakan tahun terakhir bencana asap di Riau. Kedua, tuntut pertanggungjawaban perusahaan yang terlibat dalam kasus karhutla kepada korban asap Riau. 

Kemudian poin, ketiga, meminta presiden menyelesaikan segala bentuk kasus karhutla di Indonesia. Untuk poin keempat, mahasiswa meminta, agar hentikan dan beri hukuman kepada aparat yang bertindak respresif kepada aksi mahasiswa. 

Pada poin, kelima, bebaskan mahasiswa yang ditahan Kepolisian terkait unjuk rasa yang dilakukan beberapa kalo oleh mahasiswa. 

Lalu, pada poin keenam, mahasiswa mendesak, Kapolda Riau yang baru agar memproses mahasiswa yang melakukan tindakan respresif. 

Poin terakhir, mahasiswa meminta Kapolda Riau, tidak lagi ada upaya SP3 bagi korporasi di Provinsi Riau. 

''Kami meminta Gubernur Riau dan Kapolda, menindaklanjuti tujuh tuntutan kami,'' tegas Ahmad Zikri Koordinator masa aksi. 

Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi yang bersedia menemui masa aksi mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti tuntutan mahasiswa tersebut. 

''Tuntutan adek-adek mahasiswa akan kita tindaklanjuti, karena sebenarnya kita juga tidak ingin ada Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau,'' ujar Syamsuar. 

Menanggapi kewenangan mencabut izin, Syamsuar mengatakan, bahwa kewenangan hanya ada di Pemerintah pusat. 

''Yang ngeluarkan izin itu pusat,'' sebut mantan Bupati Siak dua periode ini. 

Sedangkan tanggapan Kapolda Riau, Irjen Agung Setya Imam Effendi, ia menegaskan kehadirannya di Provinsi Riau adalah untuk kedamaian. 

''Saya jadi Kapolda di Riau  untuk kedamaian, sesuai kultur budaya melayu yang mengedepankan sopan santun,'' kata Kapolda. 

Terkait, proses pengamanan aksi demonstrasi. Kapolda berjanji akan melakukan pengamanan yang lebih bernuansa bersahabat. 

''Soal tersangka Karhutla jelas akan kita lakukan lebih profesional,'' tegas perwira tinggi Bintang dua itu.

#riau

Index

Berita Lainnya

Index